Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Kontributor

Mobile Logo Settings

Mobile Logo Settings
image

Tags

Teknik Promosi Menggunakan Soft Selling atau Hard Selling.

Share it:
www.plasgos.com
Pernahkah Anda menemukan dan membaca iklan atau promosi dari berbagai media?
Tahukah Anda, bahwa iklan atau promosi yang tersebar dan terpublikasikan di media cetak, media televisi, media sosial maupun media-media lain, memiliki teknik promosi yang berbeda namun dengan tujuan yang sama. Penyampaian promosi memiliki ciri khas masing-masing, dibuat semenarik mungkin untuk mendapatkan minat audiens dari produk atau jasa yang mereka tawarkan.
Iklan atau promosi yang sering kita temui, kadang sempat terbaca dan lebih banyak dilewati atau diskip karena kurang menarik. Karena itulah para promotor biasanya menggunakan teknik khusus untuk membuat konten promosi lebih menarik perhatian audiens, diantaranya adalah teknik Soft Selling dan Hard Selling. Soft Selling biasanya menggunakan teknik promosi secara tidak langsung atau secara halus melalui pendekatan edukasi terlebih dahulu dan kemudian diarahkan ke penjualan produk atau penggunaaan jasa. Untuk melakukan teknik Soft Selling ada berbagai macam cara penyampaiannya, seperti mengemukakan manfaat produk dan jasa terlebih dahulu, memberikan artikel menarik yang berguna bagi audiens, berbagi tips dan trik serta pendekatan serupa lainnya.
Soft Selling sifatnya tersirat, berbeda dengan Hard Selling yang sifatnya to the point atau promosi secara langsung. Promosi hard selling terkesan agresif dengan cara menawarkan produk atau jasa berulang-ulang hingga audiens melakukan tindakan berupa minat untuk menanyakan, menawar, sampai melakukan pembelian atau penggunaan. Selain itu teknik promosi ini membuat klaim yang kuat, menawarkan produk dan jasa secara gamblang untuk mengatasi masalah serta memenuhi kebutuhan audiensnya.
Promosi Hard Selling memiliki keunggulan call to action dengan cepat, karena audiens langung mengetahui maksud dari promosi yang ditawarkan dengan pilihan membeli atau tidak, tertarik menggunakan jasa atau tidak, butuh atau tidak. Teknik ini mendesak audiens yang mungkin awalnya kurang membutuhkan menjadi sangat membutuhkan.
Berbeda dengan promosi Soft Selling yang memiliki proses penjualan/penggunaan produk dan jasa terbilang cukup lambat. Teknik ini lebih mengarah dan fokus pada pembangunan fondasi usaha terkait reputasi dan hubungan pelanggan untuk penjualan jangka panjang. Menumbuhkan kepercayaan audiens terlebih dahulu dan melakukan penjualan secara bertahap. Diam-diam menghanyutkan~
Penerapan teknik promosi Soft Selling yang sering kita temui khususnya di media sosial biasanya berupa video, gambar dan artikel menarik. Seperti halnya Marketplace B2b Plasgos yang menggunakan konten gambar dan artikel menarik sebagai promosi Soft Selling dengan target promosi adalah supplier, distributor dan usaha-usaha lain yang sejeneis. Beberapa contoh artikelnya yaitu “Hal yang harus dihindari dalam pemasaran produk”, dan “Kenali tanda kesiapan Anda sebelum Berbisnis”.
Sedangkan promosi Hard Selling biasa kita jumpai di pusat perbelanjaan melalui SPG yang langsung menawarkan produk dan jasanya, atau bahkan SPG restoran yang menggiring kita untuk menuju restorannya. Contoh di media sosial yang sering kita temui berupa chat atau inbox dari akun personal maupun bisnis yang menawarakan produk dan jasanya secara langsung dan berkali-kali dengan tujuan untuk menciptakan pembelian.
Dari kedua teknik tersebut semua memiliki keunggulan masing-masing. Anda dapat menggunakan kedua-duanya, memadukan Soft-Hard Selling untuk mengenalkan produk dan jasa usaha Anda agar audiens dapat melihat dari semua sisi usaha yang Anda jalankan. Penjualan dengan cepat dan pemberian edukasi yang bermanfaat secara kontinyu.
Share it:

Business

Post A Comment:

0 comments: